Selasa, 25 Januari 2011
Little Candle Jalan-jalan di Hari Sabtu, 15 November 2008
Jumat, 21 Januari 2011
Angan-angan Seorang Anak
Pernahkah kita mengenang kembali masa-masa kecil dulu? Tidakkah kita sering juga berangan-angan? Terkadang malah sampai berbicara sendiri, atau berbicara kepada boneka kecil kita sambil mendandaninya. Sesungguhnyalah, kemajuan kehidupan ini dimulai dari angan-angan juga. Novel-novel indah tulisan Jules Verne. Bahkan lukisan desain dari Leonardo da Vinci. Maka, bukankah angan-angan adalah awal dari sebuah harapan pada kehidupan masa depan kita?
Demikianlah aku mengenang semua itu saat melihat seorang ayah yang sedang memarahi anak lelaki kecilnya karena bercerita bahwa robot yang dimiliknya kini tumbuh gigi.
Dan anak kecil itu hanya dapat mengerut ketakutan. “Orang dewasa memang aneh” kata si Pangeran Kecil dalam buku mini karya Antoine de Saint-Exupery. Ya, orang dewasa memang aneh. Kita melarang anak-anak berangan-angan sementara kita sendiri punya angan-angan model lain yang namanya cita-cita. Dan sementara angan-angan seorang anak lepas bebas, cita-cita mengurung kita dalam nafsu, ambisi dan hasrat yang sering membuat pikiran kita terpasung.
“Ah, saya ingin mobil sedan mewah, rumah yang punya kolam renang. Dan saya ingin pesiar keluar negeri.....” kata seorang bapak lainnya sementara dia telah memiliki sebuah rumah type 145, sebuah mobil mini-bus dan sudah beberapa kali ke bali untuk berlibur. Apakah yang beda dengan angan-angan anak-anak itu? Ada. Anak-anak berangan-angan tetapi tidak menghasratkannya. Sedangkan orang-orang dewasa berangan-angan sambil menghasratkannya. Sehingga jika hal itu tak mampu diraih, maka kita pun menjadi frustrasi, marah atau malah cemburu.
.....robotku tidak mau ada orang lain yang datang ke villaku. Dia marah kalau ada orang besar datang karena orang besar tidak bisa mengerti maunya robotku” kata si nona cilik itu mengakhiri kisahnya saat aku bertanya dimana letak villanya dan bolehkah aku berkunjung ke sana. Dan beberapa hari kemudian, dia toh menunjukkan villanya itu. Sebuah pos satpam tua yang tidak terpakai lagi. Di sanalah anak-anak berkumpul dan bermain dengan angan-angan mereka sendiri. Ah, tidakkah itu indah? A. Tonny Sutedja
Selasa, 18 Januari 2011
Little Candle Bersinar?
Kekompakan anggota stambuk 2006 diawal pertemuan memang belum kelihatan, karena belum ada rasa mengenal satu dengan yang lainnya. Hal ini mungkin sesuai dan sejalan dengan istilah “Tak kenal maka tak sayang, semakin kenal semakin timbullah rasa sayang”. Pengenalan lebih serius baru dimulai dirasakan disaat PST, mungkin hal itu disebabkan karena senior-senior berusaha menguji kesetiakawanan stambuk 2006, yang diawali dengan menanyakan siapa nama dan marga temanya, ditambah lagi boru mamanya, dan lain sebagainya. Stambuk 2006 tetap berusaha menunjukkan solidaritasnya. Misalnya, saat itu senior berusaha mencari kesilapan seorang anggota dan akhirnya dihukum dengan tidak diperbolehkn makan tapi anggota stambuk 2006 malah mengajukan permintaan bahwa kalau seorang anggota salah dan harus dihukum maka seluruh anggota bersedia dihukum. Satu hal yang positif bukanlah membela yang salah tapi berusaha membangun kebersamaan kearah yang lebih baik, dan salah seorang anggota stambuk 2006 yang salah tadi harus bersedia menerima kritik dan saran teman-temannya, karena kritik itu membangun dirinya dan stambuk 2006. Tapi yang menjadi pertanyaan sekaligus perenungan, apakah pengenalan dan pemahaman yang mendorong kebersamaan itu benar-benar tulus tercermin dari dalam diri anggota stambuk 2006? Atau itu hanya muncul agar masing-masing anggota tidak mendapat masalah yang dapat menghukum mereka.
Kebersamaan itu memang masih terjalin saat stambuk 2006 berada di tingkat 2, kebersamaan itu sangat ditonjolkan dalam menghadapi evaluasi. Evaluasi memang hal yang menakutkan karena saat evaluasi inilah penentu apakah anggota stambuk 2006 dapat layak mengikuti perkuliahan berikutnya sebagai mahasiswa STT HKBP. Belajar kelompok sangat kelihatan dalam diri stambuk 2006. Bahkan sampai menggunakan secret angel, dimana ini bersifat perhatian yang dilakukakan secara diam-diam bagi seseorang yang menjadi tanggung jawabanya. Anggota yang sepertinya rawan juga diperhatikan dengan lebih ekstra lagi. Tapi yang menjadi pertanyaan sekaligus perenungan apakah tindakan stambuk 2006 benar-benar tulus ataukah hanya untuk mencegah cemooh dari stambuk lain agar tidak dikatakan stambuk yang bobrok karena ada yang tidak lulus?
Kebersamaan saat stmbuk 2006 tingkat 3 kegiatan dari setiap uks masih kelihatan meskipun tidak terlalu maksimal. Hal yang sangat indah dan sulit dilupakan ialah saat astri 2006 berniat memberi hadiah bagi astra 2006. Eh… malah astra juga sudah menyiapkan kejutan bagi astri, seperti ada kontak batin kali ya…..(lebay kali ya!!!). Setangkai bunga dan syal yang diselipkan dalam bunga merupakan kado terindah yang diterima astri 2006 dari astra 2006. Tapi yang menjadi pertanyaan sekaligus perenungan, apakah itu tindakan yang benar-benar tulus atau hanya sekedar mengisi acara saat UKM publikasi memberi kesempatan untuk siapa yang bersedia mengisi kekosongan acara?..... Kebersamaan juga terjalin disaat ditingkat 3 ini stambuk 2006 kembali diundang untuk penjemaatan bersama Pdt. S. Sihombing.
Namun, hal yang menyedihkan adalah disaat adanya suatu kegiatan tapi tidak dapat diikuti oleh seluruh anggota stambuk 2006. Sah-sah saja dalam stamuk 2006 untuk mengambil dan melakukan suatu tindakan yang mau dilakukannya. Tapi yang menyakitkan adalah disaat salah seorang anggota memberi berbagai alasan untuk mengelak dari kebersamaan itu. Setiap orang memang memilki kesibukan dan masalahnya masing-masing, tapi terkadang masalah dan kesibukan itu menjadi suatu alasan agar dirinya lebih diutamakan daripada stambuk. Bahkan lebih menyakitan lagi adanya sikap menjatuhkan orang lain hanya agar dirinya dipandang oleh orang lain, sebagai orang yang mampu dan temanya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dirinya. Alangkah baiknya, disaat teman salah tidak langsung dijatuhkan tapi dipanggil dan dirundingkan demi kemajuan bersama, sebab orang yang benar belum tentu benar selama hidupnya dan orang yang salah belum tentu salah seumur hidpnya. Jadi tidak perlu ada kesombongan, toh seluruh anggota stambuk 2006 hidupnya hanya karena kasih karunia, demikian kata pak Fritz Sihombing. Jadi biarlah semua suka duka yang pernah terjadi menjadi intropeksi dan perenungan bagi seluruh anggota stambuk 2006, apakah anggota 2006 dapat tetap menyandang nama sebagai Little candle. Little candle bersinar?
Tersentak, kumenyadari
Aku telah mengagumimu.
Bahkan sangat mengagumimu
Senyum tawamu, tutur sapamu, dan luapan amarahmu
Memberi makna dalam diriku.
Bersamamu adalah hal terindah
Bersamamu adalah anugrah
Bersamamu adalah impian yang akan selalu kudambakan dalam hidupku
Tapi apa yang terjadi…..
Kau pergi meninggalkanku
Tanpa senyum tawamu.tutur sapamu dan luapan amarahmu
Tapi satu janjiku
Takkan melupakanmu
Kan selalu merindukanmu
Dan menjadi yang terbaik untukmu
Ayahku………
Oleh : Grace Ambarita